Permasalahan
Ekonomi di Indonesia
Permasalahan
ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju pertumbuhan
ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya dan
kesejahteraan masyarakat. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia sebagai
berikut.
A.
Pengangguran
Secara umum
pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran
merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan pada
suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang
dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja
yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan
pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.
1.
Latar
belakang pengangguran
Salah satu
masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah masalah
pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung
terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga
semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi
yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai
saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
2. Solusinya
Mengamati dampak
yang ditimbulkan oleh meningkatnya jumlah pengangguran, perlu diupayakan solusi
yang dapat, sekurang-kurangnya, menurunkan angka pengangguran dalam suatu
negara dan memperbaiki perekonomian negara tersebut. Sebagai solusinya adalah:
·
Pemerintah
mengadakan atau menyediakan lapangan kerja yang tidak terlalu menuntut tingkat
pendidikan khusus, melainkan keterampilan. Dalam hal ini, pemerintah dapat
menjalin kerjasama dengan pihak-pihak swasta dan dengan investor asing.
·
Pemerintah
mengubah sistem pendidikan Indonesia dan kurikulum pendidikan, yaitu menerapkan
pendidikan berbasiskan entrepreneurship dan bisnis sejak pendidikan tingkat
dasar dan pendidikan menengah. Apalagi di era modern ini dan diterapkannya
pasar bebas di beberapa kawasan dan bahkan dapat dikatakan sudah mengglobal ini
(www.suarawarga.com, 15/5/2012).
·
Pemerintah
menyediakan lembaga-lembaga pembinaan dan pelatihan khusus dan gratis. Ini
diperlukan terkhusus untuk mereka yang tidak sempat atau tidak mampu menimba
ilmu di sekolah-sekolah formal, sehingga merekapun dapat memiliki keterampilan
khusus yang diperlukan. Dengan demikian, mereka memiliki modal (Human Capital)
untuk bekerja.
B.
Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara
riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok
secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf
hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
1.
Latar
belakang kemiskinan
Permasalahan yang
tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan lahir bersamaan dengan
keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah
ada sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia
dapat dipastikan adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana
golongan yang konglomerat selalu bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan golongan
yang melarat hidup dalam keterbatasan materi yang membuatnya semakin terpuruk.
Pada sebagian besar pendapat manusia mengenai kemiskinan pada intinya mereka berpendapat bahwa kemiskinan menggambarkan sisi negatif, yaitu pengamen yang membuat tidak nyaman pengguna jalan raya, pengemis, gubuk kumuh dibawah jembatan layang yang nampak tidak indah, mencemari sungai karena membuang sampah sembarangan, penjambretan, penodongan, pencurian,dll. Dengan demikian, kemiskinan sangat identik dengan kotor, kumuh, malas, sulit diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, kekacauan bahkan kejahatan.
Sebagai masalah yang menjadi isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan dan pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah pemimpin negara. Peran serta pekerja sosial dalam menagani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan, terlebih dalam memberikan masukan (input) dan melakukan perencanaan strategis tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.
Pada sebagian besar pendapat manusia mengenai kemiskinan pada intinya mereka berpendapat bahwa kemiskinan menggambarkan sisi negatif, yaitu pengamen yang membuat tidak nyaman pengguna jalan raya, pengemis, gubuk kumuh dibawah jembatan layang yang nampak tidak indah, mencemari sungai karena membuang sampah sembarangan, penjambretan, penodongan, pencurian,dll. Dengan demikian, kemiskinan sangat identik dengan kotor, kumuh, malas, sulit diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, kekacauan bahkan kejahatan.
Sebagai masalah yang menjadi isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan dan pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah pemimpin negara. Peran serta pekerja sosial dalam menagani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan, terlebih dalam memberikan masukan (input) dan melakukan perencanaan strategis tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.
2. Solusinya
Beberapa program
yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan antara lain
dengan memfokuskan arah pembangunan pada tahun 2008 pada pengentasan
kemiskinan. Fokus program tersebut meliputi 5 hal antara lain
1. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
pokok
2. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada
rakyat miskin
3. Menyempurnakan dan memperluas cakupan
program pembangunan berbasis masyarakat
4. Meningkatkan akses masyarakat miskin
kepada pelayanan dasar
5. Membangun dan menyempurnakan sistem
perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Dari lima fokus
program pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin yang ada dapat
tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa langkah teknis yang dilakukan
pemerintah terkait lima program tersebut antara lain:
d) Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
pokok. Program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin atau keluarga
miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama
selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
§ Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta
ton
§ Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
e) Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada
rakyat miskin. Program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya
kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat atau
keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:
§ Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif
skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
§ Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan
pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
§ Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis
manajeman usaha mikro
§ Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah
terisolir dan tertinggal
§ Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
§ Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
§ Pengembangan usaha perikanan tangkap skala
kecil
§ Peningkatan akses informasi dan pelayanan
pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga
§ Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
§ Peningkatan koordinasi penanggulangan
kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.
f) Menyempurnakan dan memperluas cakupan
program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan
perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan
kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus
ketiga ini antara lain :
§ Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
§ Program Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah
§ Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Khusus
§ Penyempurnaan dan pemantapan program
pembangunan berbasis masyarakat.
g) Meningkatkan akses masyarakat miskin
kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses
penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
§ Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada
jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
§ Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah
Menengah Atas/Sekolah Menengah
kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
§ Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa
berprestasi;
§ Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga
miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.
h) Membangun dan menyempurnakan sistem
perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi
penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan
ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah seperti :
§ Bantuan sosial untuk masyarakat rentan,
korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
§ Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga
sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu,
imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah
di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial
kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
C.
Inflasi
Berdasarkan data
BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi di
Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara permintaan barang
dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi.
Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal
ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan
ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan
biaya.
1.
Latar
belakang inflasi
Inflasi dapat
diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus atau penurunan
nilai mata uang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang pernah
terkena dampak Krisis Ekonomi Global. Pada tahun 1998 Indonesia benar – benar
merasakan dahsyatnya goncangan krisis financial yang merembet pada kepercayaan.
Setelah itu Ekonomi Indonesia mulai bergerak dan bangkit kembali, namun pada
tahun 2004 perlahan kondisi Ekonomi Indonesia mulai merasakan tekanan
kembali yang merupakan imbas dari
kenaikan harga minyak dunia dengan diumumkannya kenaikan harga BBM oleh Menteri
Koordinator Abu Rizal Bakri pada tanggal 1 Maret 2004. Dan baru – baru ini kenaikan
BBM kembali terjadi tepatnya pada tanggal 21 Juni 2013 lalu.
Semenjak peristiwa kenaikan BBM tersebut, Indonesia benar – benar mengalami inflasi. bukan hanya harga BBM yang melambung namun harga barang – barang pokok pun ikut melambung. Hal ini cukup membuat beban masyarakat Indonesia semakin berat. Walaupun dengan adanya BLSM, Masyarakat tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pokoknya. Selain itu turunnya nilai mata uang rupiah juga dirasakan oleh semua orang, Khususnya masyarakat golongan menengah ke bawah.
Dalam pembahasan kali ini, penulis akan membahas bahasan pokok masalah “inflasi” utamanya yang terjadi di Indonesia.
Semenjak peristiwa kenaikan BBM tersebut, Indonesia benar – benar mengalami inflasi. bukan hanya harga BBM yang melambung namun harga barang – barang pokok pun ikut melambung. Hal ini cukup membuat beban masyarakat Indonesia semakin berat. Walaupun dengan adanya BLSM, Masyarakat tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pokoknya. Selain itu turunnya nilai mata uang rupiah juga dirasakan oleh semua orang, Khususnya masyarakat golongan menengah ke bawah.
Dalam pembahasan kali ini, penulis akan membahas bahasan pokok masalah “inflasi” utamanya yang terjadi di Indonesia.
2. Solusinya
Dengan berpedoman
pada berbagai hambatan dalam pembangunan perekonomian Indonesia yang telah
disebutkan di atas, maka perlu berbagai upaya pembenahan, yaitu :
a. Meningkatkan Supply Bahan Pangan
Meningkatkan
supply bahan pangan dapat dilakukan dengan lebih memberikan perhatian pada
pembangunan di sektor pertanian, khususnya sub sektor pertanian pangan.
Modernisasi teknologi dan metode pengolahan lahan, serta penambahan luas lahan
pertanian perlu dilakukan untuk eningkatkan laju produksi bahan pangan agar
tercipta swasembada pangan.
b. Mengurangi Defisit APBN
Mungkin dalam
masa krisis ekonomi mengurangi defisit APBN tidak dapat dilaksanakan, tetapi
dalam jangka panjang (setelah krisis berlalu) perlu dilakukan. Untuk mengurangi
defisit anggaran belanja, pemerintah harus dapat meningkatkan penerimaan
rutinnya, terutama dari sektor pajak dengan benar dan tepat karena hal ini juga
dapat menekan excess demand. Dengan semakin naiknya penerimaan dalam negeri,
diharapkan pemerintah dapat mengurangi ketergantungannya terhadap pinjaman dana
dari luar negeri. Dengan demikian anggaran belanja pemerintah nantinya akan
lebih mencerminkan sifat yang relative independent.
c. Meningkatkan Cadangan Devisa
Pertama, perlu
memperbaiki posisi neraca perdagangan luar negeri (current account), terutama
pada perdagangan jasa, agar tidak terus menerus defisit. Dengan demikian
diharapkan cadangan devisa nasional akan dapat ditingkatkan. Juga, diusahakan
untuk meningkatkan kinerja ekspor, sehingga net export harus semakin meningkat.
Kedua, diusahakan agar dapat mengurangi ketergantungan industri domestic terhadap barang-barang luar negeri, misalnya dengan lebih banyak memfokuskan pembangunan pada industri hulu yang mengolah sumberdaya alam yang tersedia di dalam negeri untuk dipakai sebagai bahan baku bagi industri hilir. Selain itu juga perlu dikembangkan industri yang mampu memproduksi barang-barang modal untuk industri di dalam negeri.
Ketiga, mengubah sifat industri dari yang bersifat substitusi impor kepada yang lebih bersifat promosi ekspor, agar terjadi efisiensi di sektor harga dan meningkatkan net export.
Keempat, membangun industri yang mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan memiliki kandungan komponen lokal yang relatif tinggi pula.
Kedua, diusahakan agar dapat mengurangi ketergantungan industri domestic terhadap barang-barang luar negeri, misalnya dengan lebih banyak memfokuskan pembangunan pada industri hulu yang mengolah sumberdaya alam yang tersedia di dalam negeri untuk dipakai sebagai bahan baku bagi industri hilir. Selain itu juga perlu dikembangkan industri yang mampu memproduksi barang-barang modal untuk industri di dalam negeri.
Ketiga, mengubah sifat industri dari yang bersifat substitusi impor kepada yang lebih bersifat promosi ekspor, agar terjadi efisiensi di sektor harga dan meningkatkan net export.
Keempat, membangun industri yang mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan memiliki kandungan komponen lokal yang relatif tinggi pula.
d. Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan
Sisi Penawaran Agregat
Pertama, mengurangi
kesenjangan output (output gap) dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya
pekerja, modernisasi teknologi produksi, serta pembangunan industri manufaktur
nasional agar kinerjanya meningkat. Kedua, memperlancar jalur distribusi barang
nasional, supaya tidak terjadi kesenjangan penawaran dan permintaan di tingkat
regional (daerah). Ketiga, menstabilkan tingkat suku bunga dan menyehatkan
perbankan nasional, tujuannya untuk mendukung laju proses industrialisasi
nasional. Keempat, menciptakan kondisi yang sehat dalam perekonomian agar
market mechanism dapat berjalan dengan benar, dan mengurangi atau bahkan
menghilangkan segala bentuk faktor yang dapat menyebabkan distorsi pasar.
Kelima, melakukan program deregulasi dan debirokrasi di sektor riil karena
acapkali birokrasi yang berbelit dapat menyebabkan high cost economy.Dengan menggunakan dua pendekatan (moneterist dan strukturalist) pada komposisi yang tepat, maka diharapkan bukan saja dalam jangka pendek inflasi dapat dikendalikan, tetapi juga dalam jangka panjang. Dan, bila ada upaya yang serius untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan struktural yang ada, maka akan berakibat pada membaiknya fundamental ekonomi Indonesia.
A.
Distribusi
Distribusi adalah
kegiatan yang selalu menjadi bagian dalam menjalankan sebuah usaha. Distribusi
merupakan suatu proses pengiriman barang dari suatu depot ke konsumen.
Permasalahan distribusi barang merupakan aspek yang harus diperhatikan karena permasalahan tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap biaya dan tingkat pelayanan kepada konsumen. Ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam proses distribusi, seperti jumlah permintaan barang yang berbedabeda pada setiap konsumen, kapasitas kendaraan, batas waktu pengiriman, kecepatan rata-rata yang dapat ditempuh pada jalur dan waktu tertentu, dan lokasikonsumen yang berbeda pula. Oleh karena itu diperlukan suatu cara agar proses distribusi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Permasalahan distribusi barang merupakan aspek yang harus diperhatikan karena permasalahan tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap biaya dan tingkat pelayanan kepada konsumen. Ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam proses distribusi, seperti jumlah permintaan barang yang berbedabeda pada setiap konsumen, kapasitas kendaraan, batas waktu pengiriman, kecepatan rata-rata yang dapat ditempuh pada jalur dan waktu tertentu, dan lokasikonsumen yang berbeda pula. Oleh karena itu diperlukan suatu cara agar proses distribusi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Faktor-Faktor
yang mempengaruhi kegiatan distribusi :
·
Faktor
pasar
·
Faktor
barang
·
Faktor
perusahaan
1.
Latar
belakang distribusi
Dalam proses
distribusi, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kepuasan konsumen
karena kepuasan konsumen akan berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan
produk.
Salah satu faktor kepuasan konsumen adalah barang sampai ke konsumen dengan tepat waktu dan produk sesuai dengan yang diharapkan. Keberhasilan penjualan dapat dilihat dari banyaknya penjualan atau kenaikan angka penjualan. Untuk mencapai keberhasilan penjualan dan kepuasan konsumen, permasalahan distribusi ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan biaya transportasi yang berpengaruh terhadap total biaya produksi.
Salah satu faktor kepuasan konsumen adalah barang sampai ke konsumen dengan tepat waktu dan produk sesuai dengan yang diharapkan. Keberhasilan penjualan dapat dilihat dari banyaknya penjualan atau kenaikan angka penjualan. Untuk mencapai keberhasilan penjualan dan kepuasan konsumen, permasalahan distribusi ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan biaya transportasi yang berpengaruh terhadap total biaya produksi.
B.
Korupsi
Korupsi menjadi
masalah serius di negeri ini. Hampir di semua bidang terjadi korupsi dan
suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya
bermacam-macam, mulai dari program pemerintah yang menjadi kacau, penegakan
hukum menjadi lemah, dan pemborosan anggaran.
1.
Latar
belakang korupsi
Korupsi yang
terjadi di Indonesia saat ini, sudah dalam posisi yang sangat parah dan begitu
mengakar dalam setiap sendi kehidupan. Perkembangan praktek korupsi dari tahun
ke tahun semakin meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah kerugian keuangan
negara maupun dari segi kualitas yang semakin sistematis, canggih serta lingkupnya
sudah meluas dalam seluruh aspek masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korupsi
yang tidak terkendali akan membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan
perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada
umumnya. Maraknya kasus tindak pidana korupsi di Indonesia, tidak lagi mengenal
batas-batas siapa, mengapa, dan bagaimana. Tidak hanya pemangku jabatan dan
kepentingan saja yang melakukan tindak pidana korupsi, baik di sektor publik
maupun privat, tetapi tindak pidana korupsi sudah menjadi suatu fenomena.
Tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang bukan saja dapat merugikan keuangan negara akan tetapi juga dapat menimbulkan kerugiankerugian pada perekonomian rakyat. Barda Nawawi Arief berpendapat bahwa, tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang sangat tercela, terkutuk dan sangat dibenci oleh sebagian besar masyarakat; tidak hanya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia tetapi juga oleh masyarakat bangsa-bangsa di dunia.
Tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang bukan saja dapat merugikan keuangan negara akan tetapi juga dapat menimbulkan kerugiankerugian pada perekonomian rakyat. Barda Nawawi Arief berpendapat bahwa, tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang sangat tercela, terkutuk dan sangat dibenci oleh sebagian besar masyarakat; tidak hanya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia tetapi juga oleh masyarakat bangsa-bangsa di dunia.
2. Solusinya
Untuk mencegah
agar tidak terjadinya korupsi maka;
·
Harus
kuat iman
·
Tidak
menerima suap dan hadiah
·
Penghitungan
kekayaan oleh badan pajak
·
Hukuman
yang setimpal
·
Ingat
selalu kepada tuhan
C.
Transmigrasi yang tidak merata
Salah satu
masalah kondisi penduduk Indonesia yang sampai saat ini dialami oleh Indonesia
adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini terjadi karena jumlah
masyarakat Indonesia yang memang begitu banyak,
bahkan Indonesia sendiri menempati posisi 4 sebagai Negara yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak di dunia. Sehingga bila penyebaran penduduk tidak
merata tentu saja akan menyebabkan
beberapa daerah mengalami kepadatan penduduk dan membuat beberapa dampak bagi
daerah-daerah tersebut. Berikut ini dampak dari masalah persebaran penduduk
yang tak merata:
Daerah yang
memiliki kependudukan yang padat tentu saja akan menyebabkan masalah sosial
seperti pemukiman kumuh, tingkat kemiskinan meninggi, dan masih banyak lainnya.
Sedangkan daerah yang rendah tingkat kependudukannya akan mengakibatkan
penduduknya menjadi terisolir dari dunia luar. Banyaknya penduduknya di suatu
daerah akan menyebabkan perekonomian tidak merata, sehingga beberapa daerah
yang memiliki tingkat penduduk yang kurang tentu saja akan sulit berkembang. Tingkat
pengangguran yang tinggi dapat terjadi di daerah-daerah yang padat penduduknya.
Upaya pelestarian budaya hanya akan terpusat pada satu tempat saja yang memiliki
jumlah penduduk banyak. Persebaran penduduk yang tidak merata juga akan
berkaitan dengan sistem politik yang menjadi tak seimbang.
1.
Latar
belakangnya
Dengan
memperhatikan di sekeliling kita yang semakin lama kependudukan di negara ini
semakin terus bertambah, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung,
Surabaya dan masih banyak yang lain. Semakin bertambahnya penduduk ini tentu
akan mempengaruhi dari segi wilayah atau tempat tinggal.
Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat penduduknya ke area
wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau belum ada penduduknya
sama sekali. Transmigrasi di Indonesia biasanya diatur dan didanai oleh
pemerintah kepada warga yang umumnya golongan menengah ke bawah. Sesampainya di
tempat transmigrasi para transmigran akan diberikan sebidang tanah, rumah
sederhana dan perangkat lain untuk penunjang hidup di lokasi tempat tinggal
yang baru.
2. Solusinya
·
Pemerintah
harus bertindak adil
·
Meratanya
lapangan pekerjaan
·
Sosialisasi
yang dilakukan pemerintah
·
Gaji
yang layak
D.
Pengengolahan sumber daya alam
Permasalahan
pengelolaan sumberdaya alam menjadi sangat penting dalam pembangunan ekonomi
pada masa kini dan masa yang akan datang. Di lain pihak sumberdaya alam
tersebut telah banyak mengalami kerusakan-kerusakan, terutama berkaitan dengan
cara-cara eksploitasinya guna mencapai tujuan bisnis dan ekonomi. Dalam laporan
PBB pada awal tahun 2000 umpamanya, telah diidentifikasi 5 jenis kerusakan
ekosistem yang terancam mencapai limitnya, yaitu meliputi ekosistem kawasan
pantai dan sumberdaya bahari, ekosistem lahan pertanian, ekosistem air tawar,
ekosistem padang rumput dan ekosistem hutan. Kerusakan-kerusakan sumberdaya
alam di dalam ekosistem-ekosistem tersebut terjadi terutama karena kekeliruan
dalam pengelolaannya sehingga mengalami kerusakan yang disebabkan karena
terjadinya perubahan besar, yang mengarah kepada pembangunan ekonomi yang tidak
berkelanjutan. Padahal sumberdaya tersebut merupakan pendukung utama bagi
kehidupan manusia, dan karenanya menjadi sangat penting kaitannya dengan
kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat manusia yang mengarah kepada
kecenderungan pengurasan (depletion) dan degradasi (degradation). Kecenderungan
ini baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitasnya dan terjadi di hampir
semua kawasan, baik terjadi di negara-negara maju maupun negara berkembang atau
miskin.
1.
Latar
belakang
Indonesia
merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah
Brazil. Tingginya tingkat biodiversitas
Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di
dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil,
17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya,
seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. Sumber daya
alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah
di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,
seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara,
emas, dan perak. Di samping itu,
Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai
jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi
alam yang sangat besar.
Tapi sayangnya walaupun kita mempunyai sumber daya alam yang sangat kaya, negara kita belum bisa memaksimalkan seluruh potensi sumber daya alam dan lingkungan yang kita miliki. Sebagai contoh di bidang pertanian, kita masih banyak mengimpor produk pertanian seperti beras, jagung, kedelai, gandum,buah-buahan dan lain sebagainya. Harga jual produk pertanian dalam negeri lebih mahal daripada produk pertanian luar negeri, hal itu merupakan salah satu penyebab alasan pengusaha lebih memilih produk impor untuk dijual di Indonesia dibandingkan produk pertanian dalam negeri. Itulah yang menyebabkan petani Indonesia masih banyak yang miskin dan akhirnya menyebabkan penduduk Indonesia enggan menjadi petani tapi lebih memilih menjadi karyawan di sebuah perusahaan.
Tapi sayangnya walaupun kita mempunyai sumber daya alam yang sangat kaya, negara kita belum bisa memaksimalkan seluruh potensi sumber daya alam dan lingkungan yang kita miliki. Sebagai contoh di bidang pertanian, kita masih banyak mengimpor produk pertanian seperti beras, jagung, kedelai, gandum,buah-buahan dan lain sebagainya. Harga jual produk pertanian dalam negeri lebih mahal daripada produk pertanian luar negeri, hal itu merupakan salah satu penyebab alasan pengusaha lebih memilih produk impor untuk dijual di Indonesia dibandingkan produk pertanian dalam negeri. Itulah yang menyebabkan petani Indonesia masih banyak yang miskin dan akhirnya menyebabkan penduduk Indonesia enggan menjadi petani tapi lebih memilih menjadi karyawan di sebuah perusahaan.
2. Solusinya
·
Cintai
produk dalam negeri
·
Kurangi
impor, tambah ekspor
·
SDM
harus memiliki keterampilan
·
SDM
minimal mengenyam pendidikan SMA
·
Pemerintah
harus bisa membuka lapangan kerja yang merata
Sumber:
://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/
https://adbeda87.wordpress.com/2014/06/11/masalah-pengangguran-dan-solusinya/
http://hambalaehglegapui.blogspot.co.id/2016/01/kemiskinan-dan-solusinya.html
http://nciez-k.blogspot.co.id/2013/08/makalah-tentang-inflasi.html
https://materiips.com/cara-mengatasi-masalah-persebaran-penduduk
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/24803
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)