Rabu, 19 Juni 2019

Ketidaksesuaian antara kehendak dan pernyataan

A. Teori tentang ketidaksesuaian antara kehendak dan pernyataan

Pada saat terjadinya suatu perjanjian, awalnya terjadi persesuaian antara pernyataan dan kehendak antara pihak yang memberikan penawaran dengan pihak yang menerima penawaran. Namun ada juga yang tidak terjadi persesuaian antara kehendak dan pernyataan. Ada 3 teori tentang ketidaksesuaian antara kehendak dan pernyataan yaitu :

1.      Teori Kehendak (Wilstheorie)

Yang menyebabkan terjadinya perjanjian adalah kehendak para pihak. Perjanjian mengikat, kalau kedua kehendak saling bertemu dan perjanjian mengikat atas dasar bahwa kehendak para pihak patut dihormati. Jadi teori kehendak mempunyai prinsip jika suatu perjanjian yang tidak didasarkan atas suatu kehendak yang benar maka bisa dikatakan tidak sah. Ada konsekuensi dari diberlakukannya teori kehendak tersebut, yaitu :
·      Kalau ada orang yang memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan kehendaknya, bisa dikatakan bahwa pernyataan tersebut tidak mengikat pada dirinya.
·         Perjanjian tidak muncul atas dasar pernyataan yang tidak dikehendaki. Tetapi supaya suatu pernyataan itu mengikat, maka harus didasari oleh suatu kehendak.
Adapun masalah-masalah dari teori kehendak tersebut, antara lain:
·         Sulit untuk membuktikan bahwa adanya suatu kekeliruan, jika suatu kehendak berbeda atau keliru dengan apa yang dikatakan.
·         Beban pembuktian ada pada pihak yang menuntut pembatalan perjanjian tersebut.
Walaupun demikian, pernyataan kehendak ini tetap harus ada. Untuk adanya kesepakatan, tetap harus ada pernyataan yang saling bertemu. Selain itu, kehendak dan pernyataan kehendak harus ada hubungannya, hanya saja yang utama adalah kehendaknya. Contohnya seperti pembelian tanah. Jika seseorang ingin membeli tanah, maka harus ada pertemuan antara penjual dan orang tersebut, agar terjadinya kesepakatan harga antara sang penjual dan pembeli.

2.      Teori Kepercayaan (Vertrouwenstheorie)


Teori kepercayaan digunakan untuk mengatasi kelemahan pada teori pernyataan. Teori kepercayaan adalah suatu kemauan atau keinginan seseorang yang bertumpu pada suatu hal yang mengikat dimana kita memiliki keyakinan padanya. Oleh karena itu teori ini dapat disebut juga sebagai teori pernyataan yang dipermudah. Menurut teori ini, tidak semua pernyataan melahirkan perjanjian. Melahirkan perjanjian apabila pernyataan tersebut secara objektif dapat dipercaya, secara objek itu berarti nantinya dapat dilihat dengan nyata. Contohnya seperti meminjam uang ke bank konvensional untuk modal usaha dan pihak bank menyetujui.

3.       Teori Pernyataan (Verklaringstheorie)

Menurut teori pernyataan, pembentukan kehendak ini terjadi dalam bidang kejiwaan seseorang. Sehingga pihak lawan tidak mengetahui apa yang sebenarnya terdapat dalam pikiran seseorang. Dengan demikian suatu kehendak yang tidak dapat dikenali oleh pihak lain tidak mungkin menjadi dasar dari terbentuknya perjanjian. Teori pernyataan lahir sebagai jawaban atas kelemahan teori kehendak. Tetapi teori ini juga memiliki kelemahan yaitu, teori peryataan hanya berfokus pada pernyataan dan tidak memerhatikan kehendak seseorang. Kemungkinan terdapat potensi kerugian yang terjadi apabila tidak terdapat kesesuaian antara kehendak dan pernyataan. Contohnya seperti seseorang menjual motor dengan harga pasarannya adalah Rp. 20.000.000,- namun karena sesuatu hal dia menuliskan angka Rp. 2.000.000,- pada penawarannya. Apabila kita berfokus pada teori pernyataan, maka penjual akan mengalami kerugian yang sangat besar karena kesalahan penulisan tersebut.

Biography Nick Offerman

Biography Nick Offerman Nicholas "Nick" Offerman (born June 26, 1970) is an American actor, voice actor, producer, screenwriter, ...